Rabu, 01 Maret 2017

Sejarah Puasa Ramadhan bagi Umat Islam

Sejarah Puasa Ramadhan bagi Umat Islam
oleh Didi Solo

Bagi yang ingin tahu sejarah di wajibkannya Puasa Ramadhan bagi umat islam, berikut ini saya akan posting artikel tentang Sejarah Puasa Ramadhan. Semoga bisa menambah wawasan sobat sekalian tentang seluk beluk Puasa Ramadhan.

Salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal tentang rukun Islam adalah yang berbunyi : Islam didirikan atas 5 [perkara], [1] Bersyahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT dan bahwasanya Muhammad adalah utusan-Nya, [2] Mendirikan shalat, [3] Menunaikan zakat, [4] Berpuasa di bulan Ramadlân, dan [5] Melaksanakan haji bagi yang mampu. Hadits tersebut sangat populer di kalangan muslim karena menjadi tiang atau dasar bagi sendi-sendi syariat Islam. Selain karena menjadi tiang, alasan kepopuleran lainnya adalah karena Nabi Muhammad SAW menjelaskan rukun-rukun itu ketika malaikat Jibrîl yang menjelma menjadi seorang pemuda menanyakannya.Kata Ramadlân berasal dari akar kata dasar r-m-dl, atau ra-mi-dla yang berarti “panas” atau “panas yang menyengat”. Kata itu berkembang –sebagaimana biasa terjadi dalam struktur bahasa Arab– dan bisa diartikan “menjadi panas, atau sangat panas”, atau dimaknai “hampir membakar”. Jika orang Arab mengatakan Qad Ramidla Yaumunâ, maka itu berarti “hari telah menjadi sangat panas”. Ar-Ramadlu juga bisa diartikan “panas yang diakibatkan sinar matahari”. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Ramadlân adalah salah satu nama Allah SWT. Tetapi, penulis merasa pendapat ini lemah karena tidak memiliki argumentasi literal.

Demikianlah istilah bulan Ramadlân diambil dari kalimat ramidla-yarmadlu, yang berarti “panas atau keringnya mulut dikarenakan rasa haus”. Keterangan-keterangan tentang lafadz Ramadlân ini disampaikan oleh Muhammad bin Abû Bakar bin Abdul Qâdir Al-Râzî [w. 721 H.] dalam kamus Mukhtâru-sh-Shihhâh dan Muhammad bin Mukarram bin Mandzûr Al-Mashrî [630-711 H.], yang terkenal dengan sebutan Ibnu Mandzûr, dalam karya monumentalnya, Lisânu-l-‘Arab.

Sedangkan puasa dalam bahasa Arab disebut Shiyâm atau Shaûm –keduanya sama-sama kata dasar dari kata kerja Shaa-ma–, yang secara etimologis berarti menahan dan tidak bepergian dari satu tempat ke tempat lain [Al-Syaukânî, 1173-1255 H., Fathu-l-Qadîr]. Shiyâm atau Shaûm merupakan qiyâm bilâ ‘amal, yang berarti ‘beribadah tanpa bekerja’. Dikatakan ‘tanpa bekerja’ karena puasa itu sendiri bebas dari gerakan-gerakan [harakât], baik gerakan itu berupa: berdiri, berjalan, makan, minum dan sebagainya. Sehingga, Ibnu Durayd –sebagaimana dinukil dalam Al-Âlûsî– mengatakan bahwa segala sesuatu yang diam dan tidak bergerak, berarti sesuatu itu Shiyâm, sedang ber-puasa. Selain itu, puasa, sebagaimana penulis sebutkan di atas, berarti ‘menahan’ dari sesuatu pekerjaan. Dan ‘sesuatu’ itu telah ditentukan oleh syariat. Dengan begitu, dalam syariat, puasa memiliki pengertian tersendiri.

Makna puasa yang “menahan” ini juga terlihat jelas tatkala kita menelusuri sejarah bahasa shiyâm atau Shaûm.

Ibnu Mandzûr, pakar sejarah bahasa Arab yang hampir tiada duanya, dalam hasil pelacakannya atas asal-muasal kata, mendefinisikan Shaûm sebagai “hal meninggalkan makan, minum, menikah dan berbicara”. Definisi ini adalah definisi paling asli dan sahih dalam sejarah bahasa Arab. Ini cocok dengan keterangan Al-Qur’an, misalnya, pada kisah Sayyidah Maryam saat menjawab cemoohan-cemoohan orang-orang kepadanya, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini" [QS. 19:26]. ‘Puasa’ yang dimaksud Sayyidah Maryam di situ adalah “menahan untuk tidak bicara”.

Di sini, sifat ‘menahan’ menjadi titik atau letak perbedaan antara puasa dengan amal ibadah yang lainnya. Apapun amal ibadah seseorang, pasti akan dapat diketahui dari sisi dhâhir atau luarnya, seperti shalat, haji dan sebagainya. Tetapi, untuk puasa tidak bisa diketahui dan tidak bisa diperlihatkan dengan gerakan-gerakan dzahîr atau fisik. Pantaslah jika Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa satu-satunya ibadah yang tidak bisa dicampuri riya’ --memperlihatkan kebaikan tertentu-- adalah puasa.
Melihat keterangan-keterangan Ibnu Mandzûr dan Al-Râzî tersebut di atas, baik tentang makna Ramadlân maupun puasa, ada indikasi bahwa seolah-olah turunnya syariat puasa, setidaknya, bersamaan waktunya dengan kelahiran bulan Ramadlân. Hal tersebut bisa dibenarkan, tentunya, dikarenakan kedua kata itu memiliki relasi makna yang dekat dan saling bersentuhan, yaitu sama-sama ‘panas’ atau ‘kering’ yang disebabkan ‘berpuasa’.

Muncul pertanyaan, sejak kapan pastinya bulan Ramadlân itu ada dan sejak kapan pastinya puasa Ramadlân disyariatkan, sehingga beliau berdua mengaitkan syariat ini dengan maknanya sebagai “panas, kering atau haus”? Dan sejak kapan puasa diberlakukan kepada umat manusia? Bagaimana dengan puasa-puasa terdahulu yang dilakukan tidak di bulan Ramadlân? Pertanyaan-pertanyaan ini akan penulis bahas dengan menelaah kembali ayat Al-Qur’an yang menyangkut syariat untuk melakukan puasa.
Ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan ibadah puasa adalah surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi,”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa…”. Ayat tersebut turun tanpa sebab-sebab tertentu, sebagaimana terjadi pada kebanyakan ayat-ayat ahkâm –ayat yang berkenaan dengan hukum–, yang turun setelah ada peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi pada Nabi SAW atau para sahabat.
Pada ayat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW di Madinah [Madanî] ini telah disebutkan sebuah informasi yang menyatakan “sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”.

Ada dua [2] persoalan pokok pada ayat tersebut yang menjadi bahan perbedaan pendapat di antara para ulama, khususnya para mufassir. Perbedaan pertama menyangkut kalimat “sebagaimana diwajibkan”. Ini menjadi persoalan karena munculnya pertanyaan; apakah kesamaan berpuasa yang diwajibkan atas kaum “sebelum kamu” adalah puasa di bulan Ramadlân, atau kesamaan itu hanya meliputi hal syariat berpuasa saja, sedangkan waktunya berada di bulan lain [?].

Pada persoalan ini, perbedaan timbul di antara dua pendapat. Yang pertama, dimotori Sa’îd bin Jabîr RA [w. 95 H.], yang cenderung memaknai hukum tasybîh [penyerupaan atau penyamaan] itu hanya pada kewajiban berpuasanya saja, dan tidak meliputi berapa lama dan pada bulan apa berpuasa. Pendapat ini berdasar pada realitas sejarah dimana masyarakat Jahiliyah masih mengenali syariat tersebut, walaupun telah menjadi ‘sejarah’ serta tidak dilakukan di bulan Ramadlân yang sudah dikenal. Bisa jadi pendapat ini menyandarkan kepada salah satu firman Allah SWT tentang bermacam-macamnya syariat bagi masing-masing umat manusia, “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu --maksudnya: umat Nabi Muhammad SAW dan umat-umat yang sebelumnya--, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu” [QS. 5:48].

Pendapat kedua lebih terfokus pemahamannya kepada lama hari berpuasa dan bulan diwajibkannya berpuasa. Lebih tepatnya, pendapat kedua ini mengarahkan perhatiannya kepada ayat selanjutnya, pada ayat 184, yang berbunyi, “[yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu” [ayyâman ma’dûdât]. Dengan demikian, secara global ulama kelompok ini berpendapat bahwa puasa Ramadlan sebagaimana kaum muslimin lakukan selama ini telah diwajibkan kepada umat-umat yang terdahulu.

Dasar pendapat ini tentu banyaknya riwayat yang menjelaskan tentang hal itu. Antara lain sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullâh bin ‘Umar RA [w. 73 H.], sebagaimana yang dinukil oleh Ibnu Katsîr [701-774 H.] dalam tafsirnya, bahwa Nabi SAW bersabda “Puasa bulan Ramadlân telah diwajibkan oleh Allah SWT atas umat sebelum kamu”.

Pada pendapat yang kedua ini masih terjadi ikhtilâf [perbedaan], apakah selama “beberapa hari yang tertentu” [ayyâman ma’dûdât] berpuasa --yang diwajibkan pada kaum dahulu itu-- adalah berupa sebulan penuh dalam Ramadlân atau bulan-bulan lainnya [?].

Ada dua [2] pendapat, pertama menyatakan bahwa puasa yang disyariatkan pada umat terdahulu adalah berupa puasa selama tiga [3] hari pada setiap bulan. Abdullâh bin ‘Abbâs RA [w. 69 H.] mengatakan, ”Syariat sebelumnya adalah puasa tiga hari setiap bulan, lalu syariat ini di-nasakh dengan syariat yang baru, melalui surat Al-Baqarah ayat 185” [Tafsîr Zâd-l-Mashîr]. Pendapat kedua mengklaim bahwa “hari-hari tertentu” yang dimaksud adalah bulan Ramadlân itu sendiri. Jadi, pada bulan Ramadlân jugalah umat-umat dahulu diwajibkan berpuasa.

Selasa, 28 Februari 2017

Cara Merawat Pakaian Bahan Katun

Vemale.com - Pakaian dengan bahan katun memang menjadi favorit para wanita. Ini disebabkan karena efek nyaman dan ringan yang diberikan katun ketika dipakai. Hayo ngaku, berapa banyak pakaian Anda yang ada di lemari yang berbahan katun. Semua? Sebagian besar pasti iya.
Untuk Indonesia yang mempunyai iklim tropis, bahan katun memang menjadi pilihan yang sesuai. Ringan dan breathable membuat pakaian berbahan katun enak dipakai. Jangan salah, bahan ini juga perlu ekstra perhatian dari Anda lho, Ladies. Jika sedikit saja Anda salah merawatnya, bisa-bisa baju berbahan katun Anda tidak akan berumur lama.
Tidak ingin hal ini terjadi bukan? Berikut beberapa tips yang Vemale akan bagikan untuk Anda. Mudah, praktis dan pasti bisa Anda lakukan.
1. Waktu yang tepat
Tips pertama adalah Anda harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menggunakan pakaian dengan bahan katun ini. Jika saja Anda salah dalam menggunakannya, bersiaplah untuk cepat-cepat mempensiunkan pakaian Anda tersebut.
Karena katun adalah bahan yang ringan dan menyerap angin, waktu yang tepat adalah saat musim kemarau, dimana matahari bersinar dengan cerahnya dan angin berhembus sejuk. Dilansir oleh Idiva, musim kemarau memang waktu yang paling sempurna untuk Anda memakai pakaian berbahan katun. Pemakaian pada musim hujan akan merusak kain dan membuat warna menjadi pudar. Hati-hati, Ladies.
2. Perhatikan garis jahitan
Jahitan pada kain katun biasanya akan menjadi hal yang paling mengkhawatirkan. Mulai dari atas hingga bawah, tentu pakaian berbahan katun dijahit dengan sedemikian rupa sehingga menarik. Namun, bukan berarti Anda harus 'percaya' begitu saja bukan dengan jahitan tersebut?
Anda bisa pergi ke tukang jahit untuk memberikan jahitan double pada pakaian Anda. Anda juga mungkin perlu meminta khusus penjahit Anda untuk memberikan embriodery, trik ini tidak akan pernah bisa berlaku untuk kain seperti sutra dan satin. Dua hal tersebut bisa Anda lakukan demi mencegah sobeknya jahitan dari pakaian Anda. Segera ke tukang jahit langganan Anda, ya Ladies.
3. Noda
Karena seringnya dipakai pada musim kemarau, pasti katun tidak akan lepas dari yang namanya keringat dan bekas deodoran ya Ladies. Yang sering terjadi adalah adaya bekas noda pada bagian ketiak dan lengan. Pemakaian parfum yang berlebihan juga akan meninggalkan noda pada pakaian dengan bahan katun.
Nah, jika ini sering terjadi pada Anda, segera cuci pakaian dengan merendamnya terlebih dahulu dengan deterjen. Anda juga bisa membersihkannya dengan cara-cara lain untuk bagian-bagian tertentu terlebih dahulu sebelum membersihkannya secara keseluruhan. Kemudian, kucek pada bagian tertentu tersebut hingga tidak lagi berbekas.
4. Teknik Mencuci
Nah, untuk yang satu ini memang harus Anda sendiri yang melakukannya. Jika selama ini Anda mengandalkan mesin cuci, untuk kali ini Anda harus mencucinya dengan tangan. Yup, hand-wash atau mencuci dengan tangan akan memberikan umur panjang pada pakaian katun Anda. Karena berserat alami, katun mungkin akan menyusut ketika Anda cuci. Jadi, jangan cemas ya.
Kalaupun Anda memang harus menggunakan mesin cuci, pisahkan katun yang 'ringan' dengan yang 'berat'. Jangan lupa pula untuk selalu membalik pakaian Anda. Ini harus dilakukan guna menghindari pudarnya warna pakaian Anda. Ingin yang lebih ekstrim? Mungkin Anda bisa menjadikan semua pakaian katun Anda menjadi satu ketika mencuci. Ini tentu akan membuat pakaian lebih mudah untuk dicuci.
5. Penyimpanan
Jika sudah melewati fase pencucian dan penjemuran yang benar, yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyimpannya dengan benar dan rapi. Setrika dengan temperatur hangat, bukan panas, ingat ya, Ladies. Ini akan menghilangkan kusut pada pakaian setelah dicuci namun juga tidak merusak serat kain.
Kemudian, Anda bisa menyimpannya di ruangan atau lemari yang kering sejuk atau bersuhu ruangan. Jangan lupa untuk menghindarkan pakaian dari suhu lembab dan sinar matahari langsung.
Bagaimana Ladies? Kini Anda sudah mengetahui rahasia bagaimana menjaga pakaian katun Anda tetap terjaga dengan baik bukan? Terlihat mudah atau ribet? Atau Anda mempunyai cara lain yang sudah lama Anda lakukan dan berhasil? Yuk share di sini

Gaya Hijab

Mencoba gaya hijab ootd yang sedang trend dan banyak digunakan oleh para artis selebgram maupun hijabers sendiri. Mungkin sebagian belum mengerti ya apa sih hijab ootd, sama seperti saya saat pertama kali mendengarnya. Out of the day adalah singkatan dari ootd itu sendiri, yang bisa diartikan gaya atau model berpakaian yang berbeda dari penampilan keseharian anda. Memadukan berbagai macam busana dalam satu penampilan, mencoba memakai gaya yang belum pernah anda coba. Hijab oots sendiri identik dengan hijab casual dan santai, yang intinya nyaman dan melihatkan sisi yang berbeda saat dipakai.
Saat tengah terburu-buru dan dikejar waktu anda bisa nih mencoba memakai gaya quick hijab ootd. Karena banyak ya dari kalangan wanita apalagi yang aktifitas padat dan yang sedang dikejar oleh waktu suka mengesampingkan penampilan dan pakaian yang dipakai. Sekarang anda tidak perlu ribet lagi karena tengah terburu-buru,karena anda bisa mencoba gaya hijab ootd ala hijabers, tetap tampil modis dan trendi.
Style 1
Gaya casual yang tetap fashioanble.Anda bisa memadukan kaos yang anda kenakan dengan jaket kulit bewarna hitam dan dipadukan dengan celana jogger. Simple namun tetep terlihat keren,jadi saat anda sedang malas berdandan lama atau terburu-buru dikejar waktu anda cukup bisa mengenakan hijab ootd kaos dan jaket kulit ini.
Style 2
T-shirt anda juga bisa dipilih dan dipadukan dengann celana jeans atu rok maxi. Lalu tutup dengan long outer cardigan dan sempurnakan dengan scarft warna senada. Tambahkan aksen manis pada pemilihan sepatu anda yaitu wedges dengan warna pastel yang cantik.

Style 3
Selain sweate yang polos, anda juga bisa memilih sweater bermotif agar penampilan anda tidak terlihat polosan. Padukan sweater bermotif dengan celana panjang atau rok panjang, lalu sempurnakan dengan hijab sebagai pelengkap, pilih model jilbab yang simple. Tambahkan juga tas selempang dan fatshes agar lebih nyaman dan casual.
Style 4
Siapa bilang celana kodok terlihat jaman dulu banget.Celana kodok bisa jadi fashion sepanjang masa, masih cocok dipakai kalangan anak muda zaman sekarang. Anda bisa mencoba memakai koleksi celana kodok anda dengan balutan kaos panjang sebagai atasannya,dengan paduan jilbab yang simple dan tambahan topi berwarna cerah akan membuat anda terlihat sporty dan modis, sempurnakan juga dengan memakai sepatu sport atau sneaker.
Style 5
Gaya ootd sporty lainnya adalah dengan memadukan kaos yang dibalut kemeja panjang dengan kancing terbuka. Kemeja dengan kancing terbuka ini cocok dipadukan dengan celana jeans, memakai jilbab simple dn menambahkan topi berwarna hitam akan menambah anda terlihat modis, jangan lupa sempurnakan dengan totebag yang unik.
Style 6
Buat anda yang feminim dan lebih suka memakai rok, anda bisa memadukan rok panjang dengan kaos yang diluarnya dibalut blazer atau sweater terbuka. Agar tidak terlihat polosan anda bisa memakai model jilbab bermotid atau multiwarna. Gaya casual ini bisa anda pakai saat sedang terburu-buru dan malas berdandan lama namun tetap terlihat modis. Anda bisa memadukannya juga dengan memakai sepatu flatshoes atau sneaker.
Demikianlah gaya hijab ootd ala hijabers yang bisa kamu coba nih, untuk tampil modis setiap harinya gak perlu kok yang ribet-ribet. Cukup mix and match pakaian yang anda punya, kayak para hijabers dengan gaya ootd nya . Semoga bermanfaat

Resep Cireng Salju Bumbu Rujak Renyah dan Cara Membuatnya



Tips Cara Membuat Resep Cireng Salju Bumbu Rujak Renyah, Gurih dan Tidak Alot. Resep cireng merupakan salah satu fenomena kuliner yang luar biasa yang ada di negara kita. Terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, ternyata cemilan dan makanan ringan yang berasal dari Bandung ini banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Seiring dengan waktu, saat ini ada satu variasi resep aci digoreng ini juga yang banyak mendapat animo masyarakat. Apa itu cireng salju, mungkin itu pertanyaan yang sering muncul di benak kita. Resep cireng Salju Bandung Sambal Rujak terbuat dari tepung tapioka atau tepung aci dan dikombinasikan dengan bumbu cireng pilihan. Citarasa benar-benar gurih, krispi dan lezat dengan sambal spesialnya. Walaupun harganya cukup murah, tetapi kalau kita bisa membuat cireng salju dengan sambal rujak ini sendiri di rumah tentu lebih menyenangkan bukan.
Semua cemilan khas Bandung dari bahan aci ini memang cukup fenomenal. Walaupun dengan bahan-bahan sederhana, cireng, cilok, tahu aci dan cimol begitu populer buat kebanyakan masyarakat kita. Rasanya yang gurih dan renyah dipadu dengan sambal yang mantap membuat cemilan sederhana ini mendapat tepat di hati penggemar kuliner. Tidak hanya di Bandung, resep cireng salju bumbu rujak ini bahkan mempunyai penggemar yang fanatik dari luar pulau Jawa. Bahkan penjual gorengan yang di pinggir jalan ataupun keliling di sekitar rumah pun menjual cireng ini. Bahkan saat ini dengan mudah bisa kita temukan penjual online cireng salju ini dengan harga di kisaran Rp 20.000 sampai Rp 27.000.

Resep cireng salju krispi
Kalau sudah mengetahui tipsnya, ternyata cara membuat cireng salju ini cukup mudah dan sederhana kok. Dengan mudah kita bisa membuat resep cireng salju Bandung ini di rumah. Bahan-bahan untuk membuat cireng ini juga sangat sederhana, seperti bawang putih, daun bawang, santan dan yang lainnya. Kita bisa dengan mudah membelinya di sekitar rumah kita atau toko kue dekat rumah. Yang paling penting, tepung aci atau tepung tapioka yang digunakan harus benar-benar bagus. Tepung harus bersih dari kotoran dan tidak apek supaya cireng yang kita buat nanti renyah dan krispi. Supaya lebih gurih rasanya, kita nanti akan menggunakan bumbu kaldu ayam instan.
Selain resep cireng salju nya, sambal bumbu rujak juga merupakan salah satu faktor penting. Cireng yang renyah, gurih dan krispi tidak lengkap tanpa saus bumbu rujaknya yang pedas. Nah dibawah kita sertakan juga cara membuat bumbu rujaknya. Sangat mudah kok, tinggal mencampur semua bahan kemudian diaduk. Untuk yang benar-benar suka pedas, cabai yang digunakan bisa ditambah atau dikurangi sesuai selera. Buat yang sudah tidak sabar, simak bahan dan cara membuat cireng salju dengan bumbu rujak dibawah ini ya.

Bahan Resep Cireng Salju Spesial

  1. Bahan utama yang dibutuhkan adalah tepung tapioka yang baru kurang lebih sebanyak 1/4 kg saja. Pisahkan atau sishkan tepung tapiokanya kurang lebih sebanyak 1 sendok makan saja nanti buat membentuk adonan cirengnya.
  2. Bawang putih yang sudah dihaluskan kurang lebih sebanyak 1 pcs saja.
  3. Santan instan ukuran kecil (kara) kurang lebih sebanyak 1/2 bungkus saja supaya rasanya lebih gurih.
  4. Air matang kurang lebih sebanyak 250 cc saja.
  5. Bumbu penyedap kaldu ayam kurang lebih sebanyak 1 bungkus saja.
  6. Daun bawang segar kurang lebih sebanyak 1 batang saja. Cuci bersih kemudian rajang halus.
  7. Garam dapur secukupnya sesuai selera kalau diperlukan.
  8. Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng cireng saljunya.

Bahan Bumbu Sambal Rujaknya

  1. Buah cabai rawit merah secukupnya sesuai selera atau kurang lebih sebanyak 4-6 pcs saja.
  2. Asam jawa sedikit saja.
  3. Gula aren secukupnya sesuai selera.
  4. Garam dapur beryodium secukupnya sesuai selera.
  5. Terasi sedikit saja sesuai selera.
  6. Air matang kurang lebih sebanyak 50 cc saja.
  7. Cara Membuat Cireng Salju Renyah Bumbu Rujak
  8. Langkah pertama siapkan satu wadah buat adonan dan masukkan tepung tapioka bersama dengan bawang putih halus, penyedap rasa ayam dan daun bawangnya.
  9. Aduk-aduk semua bahan diatas sampai tercampur rata kemudian sisihkan.
  10. Siapkan panci dan rebus 250 cc air sampai mendidih.
  11. Setelah airnya mendidih, tuang santannya kemudian aduk-aduk kembali sampai mendidih.
  12. Tuang air santan diatas ke dalam wadah adonan yang berisi tepung sambil diaduk-aduk supaya tercampur rata. Tes rasa dan tambahkan sedikit saja garam dapur kalau diperlukan.
  13. Kemudian aduk-aduk menggunakan tangan atau diuleni sampai adonan kalis dan sedikit menguap kandungan airnya (tidak terlalu lembek).
  14. Lumuri tangan dengan tepung tapioka supaya tidak lengket dan ambil adonan secukupnya kemudian bentuk bulatan sedang. Ulangi sampai adonan habis.
  15. Siapkan penggorengan, beri minyak agak panas. Setelah minyaknya panas kecilkan apinya.
  16. Masukkan adonan acinya kedalam penggorengan dan masak sampai matang dan mengambang kemudian tiriskan sebentar.
  17. Langkah berikutnya kita siapkan sambal bumbu rujaknya.
  18. Masukkan air kedalam panci dan masak sampai mendidih.
  19. Haluskan dan uleg semua bumbu rujak diatas kemudian masukkan ke dalam panci berisi air mendidih diatas.
  20. Aduk-aduk sebentar sampai semua bahan matang dan angkat kemudian pindahkan ke wadah

Sejarah Desa Slanggen

Desa Slanggen

Desa slanggen merupakan salah satu desa  yang berada di Pedukuhan Mriyan, Kelurahan Timbulharjo,  Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi D.I.Yogyakarta. Secara geografis Desa Timbulharjo sendiri terletak di perbatasansebelah barat Desa Pendowoharjo,  utara Desa Bangunharjo, timur Desa Wonokromo, dan selatan berbatasan Desa Sabdodadi. Desa Slanggen terdiri dari 3 Rt. Di Desa Slanggen mempunyai beberapa kegiatan contoh nya semaan Al-quran,pengajian rutin, bersih-bersih kampung dan masih banyak lagi.


Ampar-Ampar Pisang

Ampar-Ampar Pisang

Lagu daerah Kalimantan Selatan
---------------------------------------------------------------

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari

Manggalepak manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya cang curupan

Nang mana batis kutung
Dikitipi dawang (2x)


Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari



[ Lirik Lagu Ampar-Ampar Pisang - lagu daerah Kalimantan Selatan, ada di http://liriknusantara.blogspot.com/2012/07/ampar-ampar-pisang.html ]

Lirik Alan Walker - Alone dan Terjemahan

Lirik Alan Walker - Alone dan Terjemahan

Arti Lirik Lagu dari Lirik Lagu Alan Walker - Alone dan Terjemahan
Lost in your mind
Tersesat dalam benakmu
I wanna know
Aku ingin tahu
Am I loosing my mind
Apakah aku kehilangan akal
Never let me go
Jangan pernah lepaskan aku
If this night is not forever
Bila malam ini tak selamanya
At least we are together
Setidaknya kita bersama-sama
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
Anywhere whenever
Di manapun, kapanpun
Apart but still together
Berjauhan tapi tetap bersama-sama
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian

Unconscious mind
Pikiran bawah sadar
I'm wide awake
Aku terjaga
Wanna feel one last time
Ingin rasakan yang terakhir kalinya
Take my pain away
Membawa rasa sakitku pergi
If this night is not forever
Bila malam ini tak selamanya
At least we are together
Setidaknya kita bersama-sama
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
Anywhere whenever
Di manapun, kapanpun
Apart but still together
Berjauhan tapi tetap bersama-sama
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian
I know I'm not alone
Aku tahu aku tak sendirian

I'm not alone, I'm not alone
Aku tak sendirian
I'm not alone, I know I'm not alone
Aku tak sendirian, aku tahu aku tan sendirian
I'm not alone, I'm not alone
Aku tak sendirian
I'm not alone, I know I'm not alone
Aku tak sendirian, aku tahu aku tan sendirian